COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENGENDALIAN HAMA PERTANIAN

Mia Priluddina, Andreo Wahyudi Atmoko

Abstract


Kolaborasi pemangku kepentingan menjadi elemen krusial dalam kebijakan pengendalian hama pertanian. Hama pertanian dapat mengganggu kebutuhan pangan dan menyebabkan krisis pangan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mekanisme collaborative governance sebagai pendekatan kebijakan yang dilaksanakan dalam kebijakan pengendalian hama BK di Pulau Sumba. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dalam proses pengumpulan data, menggunakan metode purposive sampling yang dilakukan dengan wawancara kepada FAO, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat lokal. Data yang berhasil dihimpun kemudian dianalisis menggunakan pendekatan Miles, Huberman, dan Saldana (2014) melalui kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan upaya kolaboratif dilakukan melalui kerjasama antar lembaga yang melibatkan Pemerintah Pusat, FAO/NGO, Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi serta masyarakat. Pola kolaborasi melalui empat rangkaian kegiatan secara berturutan dan berkesinambungan yaitu melakukan pemetaan dan identifikasi hama BK, melakukan pengendalian dengan melakukan penangkapan maupun penyemprotan hama BK di daerah yang sudah teridentifikasi, melakukan evaluasi teknologi pengendalian, dan melakukan monitoring dan surveilensi untuk memantau secara berkesinambungan. Peneliti menyimpulkan pendekatan collaborative governance sebagai mekanisme efektif dan berhasil menekan populasi hama BK secara drastis. Peneliti merekomendasikan dalam jangka panjang, skema pendekatan collaborative governance dapat ditingkatkan dengan menggunakan perangkat teknologi untuk dapat memprediksi dan mempercapat penanganan hama BK sehingga ruang gerak penanganan semakin cepat.


Keywords


Belalang kembara, collaborative governance, hama pertanian

References


Clara Therville, John M. Anderies, Michel Lecoq, and Arianne Cease. (2021). Locusts and People: Integrating the Social Sciences in Sustainable Locust Management. Agronomy.

Dakhel, W., H, Jaronski, S.,T, Schel, S. (2020). Control of Pest Grasshoppers in North America. Insects. 2020 Aug 24;11(9):566.

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. 2022. Data Luas Potensi Serangan Hama Belalang Kembara (Locustan Migrata) Di Pulau Sumba Tahun 2022

Emerson, K., Nabatchi, T., & Balogh, S. (2012). An Integrative Framework for Collaborative Governance. Journal of Public Administration Research and Theory. 22(1):1-29.

Gash, C. A. (2008). Collaborative Governance in Theory and Practice. Journal of Public Administration Research and Theory, 543-571.

Gavlosk, J. (2022). Grasshoppers: Identification, Monitoring and Management. https://www.gov.mb.ca/agriculture/crops/insects/pubs/grasshoppers-factsheet-revised-november2022.pdf

Gong, J.; Du, H.; Sun, Y. Collaboration among Governments, Pesticide Operators, and Farmers in Regulating Pesticide Operations for Agricultural Product Safety. Agriculture 2023, 13, 2288.

Koesmaryono, Y, Hana, F.T.,Yusmin. (2005) Analisis Hubungan Tingkat Serangan Hama Belalang Kembara. J. Agromet 19 (2) : 13 – 23, 2005

Ly, V., T., Elfis, U. K. Retang, Wadu. J. (2023) Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani di Sumba Timur. Sustainable Agricultural Technology Innovation. 27-28 Januari 2023/ 236-244

Miles, M.B, Huberman, A.M, & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis, A. Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications

Mwangi, R., W., Mustafa, M., Charles, Isabel. Wagara, Noemi Kappel. (2023). Selected emerging and reemerging plant pathogens affecting the food basket: A threat to food security, Journal of Agriculture and Food Research, Volume 14, 2023.

Pampiglione, G., Velo, E. Pest control in Albania: an example of collaboration in technical and scientific development in public health. Veterinaria Italiana, 46 (1), 37‐43.

Rizzo, Lichtveld, M., Mazet, J.,A.,K, Togami, E,. Miller. (2021). Plant health and its effects on food safety and security in a One Health framework: four case studies. One Health Outlook. 2021 Mar 31;3:6.

Sudarsono, H. (2003). Hama Belalang Kembara: Fakta Ledakan Populasi di Provinsi Lampung. Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika 3(2), 2003

Sudarsono, H. (2008). Pengaruh lama periode kering dan intensitas curah hujan terhadap penetasan belalang kembara (Locusta migratoria manilensis Meyen). J. HPT Tropika 8(2): 117-122.

Susanti, E., Surmaini, E., Estiningtyas, W. (2018). Parameter Iklim sebagai Indikator Peringatan Dini Serangan Hama Penyakit Tanaman. Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 12 No. 1, Juli 2018: 59-70

Suwardiwidjaja, E. (2009.) Faktor iklim dalam pengembangan model peramalan organisme pengganggu tumbuhan. Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan.

Xu, Y,. Jiang, J,. Lin, X,. Shi, W,. Cao, C. (2022). Identification of diverse viruses associated with grasshoppers unveils the parallel relationship between host phylogeny and virome composition. Virus Evol. 2022 Jun 17;8(2).

Zhang W. (2022) ‘The Diversity of Viral Community in Invasive Fruit Flies (Bactrocera and Zeugodacus) Revealed by Meta-transcriptomics’, Microbial Ecology, 83: 739–52.

Zhang, L,. Hunter, D.,M. (2017). Management of locusts and grasshoppers in China. Journal of Orthoptera Research 26(2): 155-159. https://jor.pensoft.net/article/20119/list/9/

Syarif, N., Y. Waridin. An Integrated Pest Management System Development: An Economic Valuation Analysis. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan Volume 21 Nomor 2, Oktober 2020.




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jkp.v15i2.8503

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Kebijakan Publik

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.