Strategies for Women as Key Actors in Resolving Conflicts Over Communal Forests in Pubabu-Besipae
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abidin, Jenjen Zainal, Yeni Huriani, and Eni Zulaiha. 2023. “Perempuan Berdaya: Memperkuat Peran Perempuan Dalam Budaya Tradisional.” Socio Politica : Jurnal Ilmiah Jurusan Sosiologi 13(2):67–76. doi:10.15575/socio-politica.v13i2.26847.
Bere, Meryana Susi Paula, and Benediktus Peter Lay. 2023. “SENGKETA TANAH ANTARA MASYARAKAT PUBABU-ESIPAE DENGAN PEMERINTAH PROVINSI NTT.” ILMIAH DAN KARYA MAHASISWA. doi:10.54066/jikma-itb.
Hajjah, Rika Rofi’atul, and Rengganis Ririe. 2022. “PERAN PEREMPUAN DALAM PENYELESAIAN KONFLIK ANTAR TOKOH PADA NASKAH LAKON MENUNGGU BADAI REDA KARYA YUSRIL IHZA (PERSPEKTIF NAOMI WOLF).” Bapala 9(7).
Komnas HAM RI. 2020a.“Masyarakat Adat Pubabu Kembali Mengadu Ke Komnas HAM.” https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2020/8/10/1517/masyarakat-adat-pubabu-kembali-mengadu-ke-komnas-ham.html.
Komnas HAM RI. 2020b.“Upaya Komnas HAM Tangani Konflik Lahan Di NTT.” https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2020/9/30/1581/upaya-komnas-ham-tangani-konflik-lahan-di-ntt.html#:~:text=Berdasarkan%20pengaduan/audiensi%20virtual%20terakhir,intimidasi%2C%20dan%20dugaan%20tindak%20kekerasan.
Mitamimah, Aih. 2021. “Kesetaraan Kedudukan Perempuan Dan Laki-Laki Dalam Perspektif Hadis.” Jurnal Riset Agama 1(1):29–44.
Naibobe, Chrisanti, and Gusti Ayu Arya Prima Dewi. 2025. “KONFLIK DAN UPAYA PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DALAM PENYELESAIAN SENGKETA TANAH ADAT DI BESIPAE.” Jurnal Kerta Desa 13(5):402–17. doi:10.37631/widyapranata.v4i2.685.
Ocktaviana, Sentiela, Widjajanti M. Santoso, and Dwi. 2014. “PERAN-PERAN PEREMPUAN DI WILAYAH KONFLIK: THE ROLES OF WOMEN IN THE CONFLICT AREAS: AMONGST VICTIMS, SURVIVORS, AND PEACE AGENTS.” Jurnal Masyarakat & Budaya 16(3).
Pikoli, Wiliansyah, and Mohamad Ivan Pebriansyah. 2024. “Konflik Negara Dan Masyarakat Adat Dalam Perspektif Politik Rekognisi Axel Honneth: Analisis Terhadap Perampasan Hutan Adat Pubabu Di Nusa Tenggara Timur.” Maharsi: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Sosiologi 06(02):166–80. doi:10.33503/maharsi.v6i2.4430.
Pratama, Muhammad Risky Surya, Arum Ayu Lestari, and Rimas Intan Katari. 2022. “Pemenuhan Hak Bagi Masyarakat Adat Oleh Negara Di Bidang Hutan Adat.” Jurnal Hukum Ius Quia Iustum 29(1):189–210. doi:10.20885/iustum.vol29.iss1.art9.
Rade, Stefanus Don, Alfonsus Ropa, and Jesika Jawa. 2023. “PENYELESIAN SENGKETA TANAH ADAT DI DESA BESIPAE PUBABU KECAMATAN AMANUBAN SELATAN.” Hukum Dan HUkum Islam 10(2).
Raden Ariyo Wicaksono. 2020.“Konflik Panjang Masyarakat Adat Pubabu-Besipae Dan Pemerintah NTT.” https://betahita.id/news/detail/5563/konflik-panjang-masyarakat-adat-pubabu-besipae-dan-pemerintah-ntt.html.html.
Ratnasari. 2016. “Peran Perempuan Dalam Rekognisi Wilayah Adat Di Kawasan Hutan.”
Ridhuan, Syamsu. 2017. “PEREMPUAN PENCEGAH KONFLIK DAN PERUNDING PERDAMAIAN.” Jurnal Abdimas 4(1).
Rinaldi, Rinaldi, and Yulfa Lumbaa. 2024. “Kesetaraan Gender ‘Perjuangan Perempuan Dalam Menghadapi Diskriminasi.’” TUTURAN: Jurnal Ilmu Komunikasi, Sosial Dan Humaniora 2(3):242–51. doi:10.47861/tuturan.v2i3.1107.
Rosary, Ebed De. 2020a.“Kenapa Rumah Masyarakat Besipae Dibongkar Pemerintah?” https://mongabay.co.id/2020/08/22/kenapa-rumah-masyarakat-besipae-dibongkar-pemerintah/.
Rosary, Ebed De. 2020b.“Konflik Tanah Di Hutan Pubabu. Kenapa Masyarakat Adat Menolak Klaim Pemerintah?” https://mongabay.co.id/2020/03/12/konflik-tanah-di-hutan-pubabu-kenapa-masyarakat-adat-menolak-klaim-pemerintah/.
Safithri, Ritha, Haslinda B. Anriani, and A. Maddukelleng. 2022. “AKSES PEREMPUAN SEBAGAI MEDIATOR KONFLIK ANTAR DESA DI KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH.” Pp. 1–3 in Konferensi Nasional Sosiologi IX APSSI 2022 Balikpapan.
Sari, Milya, and Asmendri. 2020. “Penelitian Kepustakaan (Library Research) Dalam Penelitian Pendidikan IPA.” NATURAL SCIENCE: Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan Pendidikan IPA 6:41.
Setyowati, Retno Kus. 2023. “Pengakuan Negara Terhadap Masyarakat Hukum Adat.” Binamulia Hukum 12(1):131–42. doi:10.37893/jbh.v12i1.601.
Solidaritas Perempuan. 2020.“Hentikan Represifitas Negara Terhadap Perempuan Adat Yang Mempertahankan Tanah Kehidupannya.” https://solidaritasperempuan.org/sub/hentikan-represifitas-negara-terhadap-perempuan-adat-yang-mempertahankan-tanah-kehidupannya/#:~:text=adat%20Pubabu%2C%20terutama%20perempuan%20yang%20melakukan%20perjuangan,yang%20dialami%20perempuan%20dan%20anak%20akibat%20konflik.
Sutantri, Sintia Catur, and Obi Pratama. 2023. “Peran Perempuan Di Wilayah Konflik (Keterlibatan Perempuan Dalam Peacebuilding Konflik Suriah).” Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 6(4).
Tim Redaksi. 2020.“Sejarah Konflik Besipae TTS vs Pemprov NTT Yang Berujung Aksi Telanjang Para Ibu.” https://voxntt.com/2020/05/13/sejarah-konflik-besipae-tts-vs-pemprov-ntt-yang-berujung-aksi-telanjang-para-ibu/62842/.
Tuanaya, Mirza Raisa, Mike Jurnida Rolobessy, and Syaiful Rijal Mahulauw. 2024. “Peran Perempuan Dalam Penyelesaian Konflik Dusun Ory Pada Negeri Pelauw Dengan Negeri Kariu Kabupaten Maluku Tengah.” Journal of Government Science Studies 4(1).
Venan Haryanto. 2022.“Klaim Pemprov NTT Atas Hutan Adat Pubabu, Menafikan Konflik Yang Belum Selesai Dengan Warga Besipae.” https://floresa.co/reportase/mendalam/51372/2022/10/28/klaim-pemprov-ntt-atas-hutan-adat-pubabu-menafikan-konflik-yang-belum-selesai-dengan-warga-besipae.
DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jkp.v16i2.8823
Refbacks
Copyright (c) 2025 Jurnal Kebijakan Publik

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.