KEBIJAKAN INTERVENSI PENANGANAN STUNTING TERINTEGRASI

Dahlan Tampubolon

Abstract


Tujuan studi ini mengevaluasi kebijakan intervensi stunting di Provinsi Riau tahun2018 dan 2019. Objek kajian adalah Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar danPemerintah Provinsi Riau, terutama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan DinasKesehatan. Observasi lapangan dan wawancara di dua desa di Kabupaten Rokan Hulu dan satudesa di Kabupaten Kampar yang masuk dalam lokus stunting menurut Riskesdas. Metode yangdigunakan berupa mixed method dengan analisis minimum yaitu analisis kuantitatif-deskriptifyang didukung analisis kualitatif yang diperoleh dari wawancara mendalam, observasi lapangandan FGD. Pemerintah secara terstruktur mulai dari pemerintah pusat dan daerah telah melakukanberbagai upaya intervensi terhadap stunting. Pemerintah Daerah belum memasukkan stuntingsebagai indikator capaian kinerja kesehatan. Dinas Kesehatan telah mengerjakan beberapa programdan kegiatan yang berkaitan dengan intervensi stunting. Target pencapaian kinerja dinas kesehatantelah dimuat dalam perjanjian kinerja dan dilaporkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) Pemerintah Kabupaten Kampar. Pemerintah pusat telah menganggarkan dana transferkhusus melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2018 dan DAK 2019. Pemerintah Provinsi Riau barumengakomodir penanganan stunting dalam dokumen perencanaan revisi RPJMD Tahun 2014-2019. Intervensi stunting Provinsi Riau telah dilakukan baik melalui strategi intervensi spesifikmaupun sensitif. Koordinasi di level Provinsi belum ditemukan adanya koordinasi lintas sektorsehingga program dan kegiatan yang ada berjalan masing-masing dengan sasaran yang berbeda.Kata kunci: kebijakan, intervensi stunting, capaian kinerja, dan perjanjian kinerja.

Keywords


Kebijakan, Intervensi Stunting, Capaian Kinerja, Dan Perjanjian Kinerja

Full Text:

PDF

References


Anwar, F., Khomsan, A., Riyadi, D., & Mudjajanto, E. S. 2010. High participation in the Posyandu nutrition program improved children nutritional status. Nutrition Research and Practice 4(3), 208 - 214.

Bardosono, S., Sastroamidjojo, S., & Lukito, W. 2007. Determinants of child malnutrition during the 1999 economic crisis in selected poor areas of Indonesia.Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition 16(3), 512 - 526.

Bergeron, G., & Castleman, T. 2012. Program Responses to Acute and Chronic Malnutrition: Divergences and Convergences.Advances in Nutrition 3(2), 242 - 249.

Bhutta, Z., Berkley, J. A., Bandsma, R. J., Kerac, M., Trehan, I., & Briend, A. 2017. Severe childhood malnutrition. Nature Reviews Disease Primers 3, 17067.

Dunn, W. N. 2017. Public Policy Analysis: An Integrated Approach. New York: Routledge.

Fanggidae, H. C., & Manafe, M. W. 2019. Evaluasi anggaran belanja sebagai alat pengendalian kebijakan pembangunan pada Pemerintah Daerah. Jurnal Ekonomi Pembangunan 4(2), 45 - 52.

Fatoni, Z., Astuti, Y., Seftiani, S., Situmorang, A., Widayatun, & Purwaningsih, S. S. (2015). Implementasi kebijakan kesehatan reproduksi di Indonesia: Sebelum dan sesudah reformasi. Jurnal Kependudukan Indonesia 10(1), 65 - 74.

Hoddinott, J. F., Rosegrant, M. W., & Torero, M. (2013). Investments to reduce hunger and undernutrition. Challenge Paper on Hunger and malnutrition. Copenhagen: Copenhagen Consensus Center.

Laksono, A. D., Wulandari, R. D., & Soedirham, O. 2019. Regional disparities of health center utilization in rural Indonesia. Malaysian Journal of Public Health Medicine 19(1), 158 -166.

Leroy, J., & Frongillo, E. A. 2019. Perspective: What Does Stunting Really Mean? A Critical Review of the Evidence.Advances in Nutrition 10(2), 196 - 204.

Luti, I., Hasanbasri, M., & Lazuardi, L. 2012. Kebijakan pemerintah daerah dalam meningkatkan sistem rujukan kesehatan daerah kepulauan di Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau.Jurnal Kebijakan Kesehatan Indoensia 1(1), 24 - 35.

Pujosiswanto, K. H., Palutturi, S., & Ishak, H. 2018. Policy Implementation of Healthy Indonesia Program Through Family Approach (PIS-PK) In Community Health Center of Polewali Mandar Regency. International Journal of ChemTech Research 11(8), 199 - 203.

Putri, A. 2017. Kesiapan Sumber Daya Manusia Kesehatan dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit 6(1), 55 - 60.

Rachmi, C. N., Agho, K. E., Li, M., & Baur, L. A. 2016. Stunting, underweight and overweight in children aged 2.0–4.9 years in Indonesia: Prevalence trends and associated risk factors. PLos ONE 11(5), e0154756.

Salesman, F., & Rahmat, E. G. 2017. Peta jalan pembangunan kesehatan Kabupaten Manggarai Barat tahun 2016-2021. Unnes Journal of Public Health 6(4), 266 - 270.

Sari, M., de Pee, S., Bloem, M. W., Sun, K., Thorne-Lyman, A. L., Moench-Pfanner, R., & Semba, R. D. 2010. Higher household expenditure on animal source and nongrain foods lowers the risk of stunting among children 0–59 months old in Indonesia: Implications of rising food prices. The Journal of Nutrition 140(1), 195S - 200S.

Suarsih, S., Sunjaya, D. K., Setiawati, E. P., Wiwaha, G., Herawati, D. M., & Rinawan, F. R. 2017. Analisis kebijakan dana desa untuk pembangunan kesehatan di Kabupaten Malinau dengan pendekatan segitiga kebijakan.Jurnal Sistem Kesehatan 2(4), 211 - 217.

Utami, A. D., Indarto, D., & Dewi, Y. R. 2017. The Effect of Nutrient Intake and Socioeconomic Factor toward Stunting Incidence among Primary School Students in Surakarta. Journal of Epidemiologi and Public Health 2(1), 1 - 10.




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jkp.v11i1.7886

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Kebijakan Publik

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.